Yeni Cami & Misir Carsisi


Yeni Cami, yang berarti Masjid Baru; dibangun antara 1660 dan 1665, adalah masjid Kesultanan Ottoman yang terletak tepat di sebelah Misir Carsisi atau Spice Bazaar (bazaar rempah-rempah). Masjid  ini terletak di Golden Horn, di ujung selatan Jembatan Galata, dan merupakan salah satu landmark arsitektur terkenal di Istanbul.

Sayangnya, ketika kami berkunjung ke tempat ini, sedang dilakukan renovasi besar-besaran. Di halaman luar Masjid terpampang spanduk tentang kegiatan renovasi masjid (terlihat dari ilustrasi gambar di spanduk). Batangan marmer hitam & abu-abu ukuran besar banyak teronggok di halaman luar masjid, dimensinya kira-kira 40cmX100cmX400cm. Kami pun masuk ke bagian halaman dalam Masjid melalui gerbang akses sebelah kiri dari Masjid, karena bagian depan sedang direnovasi.




Di halaman Masjid bagian dalam pun dibuatkan pagar pembatas agar masyarakat/wisatawan tidak melintas ke area renovasi. Bagian dalam masjid dibuat dengan begitu indahnya. Bagian atas kusennya berhias kaligrafi. Interiornya sangat menawan, pintu & kusennya berornamen kuning emas. Lantai marmernya dilapisi karpet lembut berwarna merah. Tampak dari luar dome-nya sangat gagah.  Kami juga diberi kesempatan untuk mendekati mimbarnya, kemudian berfoto sebagai kenang-kenangan.






Setelah dari Yani Cami, kami masuk ke Misir Carsisi artinya Egyptian Bazaar (Pasarnya orang Mesir). Dari Yani Cami hanya dibatasi taman kota / halaman Masjid Yani Cami. Jadi Yani Cami & Misir  Carsisi punya halaman bersama. Karena pada dasarnya, bangunan itu sendiri adalah bagian dari külliye (kompleks) Masjid Baru. Konon, pendapatan yang diperoleh dari toko-toko sewaan di dalam 

gedung bazaar digunakan untuk pemeliharaan Yani Cami. Misir Carsisi ini dulunya adalah pasar rempah-rempah sehingga disebut juga Spice Bazaar. Terletak di perempatan Eminönü, distrik Fatih, tempat tersebut merupakan kompleks perbelanjaan paling terkenal setelah Grand Bazaar.




Struktur bangunan satu lorong memanjang, berbentuk huruf L. Yang membedakan dengan Grand Bazaar, selain luas areanya yang lebih kecil, juga ragam dagangannya. Di sini, sesuai dengan julukannya sebagai pasar rempah, maka banyak dijumpai rempah-rempah. Selain itu perhiasan emas dan makanan khas Turki, Turkish Delight, banyak dijumpai dengan berbagai macam variasi rasa. Kami pun semua belanja lagi Turkish Delight untuk tambahan oleh-oleh.







Satu hal menarik bagi kami waktu itu adalah di halaman depan Mirsi Carsisi banyak sekali poster-poster kampanye Referendum Turki. Referendum digelar untuk memberikan pilihan kepada rakyatnya terkait sistem pemerintahan yang dianut. Sebelumnya, Turki menganut konstitusi yang diadopsi pada tahun 1982, setelah kudeta militer yang terjadi pada tahun 1980. Perubahan mendasar pada konstitusi baru tersebut terletak pada pasal 18 Rancangan Konstitusi Turki yang mengarah kepada sistem presidensial. Belakangan diketahui bahwa hasil Referendum tersebut menyetujui untuk merubah bentuk pemerintahan menjadi Presidensil.

Erdogan terpilih sebagai presiden pada bulan Agustus 2014 lalu, melalui pemilihan langsung. Sebelumnya, lebih dari satu dasawarsa dia menjabat sebagai perdana menteri. Konstitusi yang baru ini mengusulkan, pemilihan presiden dan parlemen berikutnya akan diselenggarakan secara langsung dan serentak pada tanggal 3 November 2019. Jika Erdogan menang, dengan konstitusi baru ini, dia memiliki jangka waktu lima tahun untuk menjadi presiden dengan masa jabatan dua periode. Dengan demikian, dia akan berpotensi berkuasa sampai dengan tahun 2029.

Sebagai kenang-kenangan, kami pun bergiliran berpose dengan latar belakang poster kampanye Referendum Turki. 




Prev  ⏪⏪ Fashion Show

Next  ➤⏩⏩ Hagia Sophia



Comments

Popular posts from this blog

Budaya Turki

Istanbul - Bandara International Ataturk